(Penobatan SN Dato' Dr.Anwar Ridhwan sebagai Sasterawan ASEAN: 24/12/2002
jam 8.30 mlm, Bilik Mahkota 3, Hotel Istana, Kuala Lumpur)
Kali pertama bersama Pengarah Bahasa ke Hotel Istana
Dato 'Dr.Anwar diraikan dalam kebangaan bangsa berbahasa
Anugerah S.E.A Write Award 2002 menjulang nama negara
Termeterai, Ogonshoto naratif magnum opus sastera Malaysia.
Bab Pertama:
'Kolonial' berupa Presiden menghalalkan tipu muslihatnya kekal
berkuasa - kuasa kuku besinya.
Bab Kedua:
"Jeneral' bersara menjadi mengsa adikong-adikongsi adikuasa -
sang Presiden gila kuasa.
Bab Ketiga:
'Penyamaran' pabila rasa curiga berleluasa terhadap pesuruh-
pesuruhnya - sang Presiden turun padang menghapuskan petualang.
Bab Keempat:
'Aisberg' bukti dangkal keilmuwan sang Presiden dan orang-orang
suruhan mendapat habuang keuntungan - ketaksuban Presiden
mempercayai teori menjadi realiti.
Bab Kelima:
'Mainan' suatu kebalikan sejarah permainan akhirnya memakan diri
sianak tiri - pemangsa menjadi Presiden tatkala bulan gerhana.
Bab Keenam:
'Pentafsir' menafsir kejadian-kejadian aneh - bangkai paus biru
dan debu gunung berapi petanda malapetaka - refleksi keangkuhan
sang Presiden tidak mengendahkan amaran.
Bab Ketujuh:
'Hering' paparan kelicikan politikus muda; membunuh pemberontak
tua dan memperdaya gadis menjadi gundiknya - kematiannya, tidak
anunya bukti kerakusan nafsu kebinatangan.
Bab Kelapan:
'Jari' mirip pancingan pemerintah kepada rakyat perihal kritikan
secara terbuka - hegemoni keras dan lunak jarum berbisa sang Presiden.
Bab Kesembilan:
'Kamera' rakaman peristiwa pembunuhan abang - ciptaan membawa
malapetaka kepada penciptanya.
Bab Kesepuluh:
'Bahtera' penyelamat orang-orang tanpa dosa - Epilog: Tsunami
nostalgia Noor terhadap desanya di Malaya.
Sembilan pasang mata menghala ke ruang meja
Menghadap beberapa 'course' hidangan berselera
Sambil menikmati deklamasi puisi, baca naskhah
Segmen teater, ucapan watikah pemenang anugerah.
S.E.A Write Award anugerah impian semua
Penulis mapan, penulis muda juga sarjana
Memartabat bahasa serta memperkasa sastera
Dari dalam negara hingga pelusuk nusantara.
======
Apresiasi Ringkas: Kepuitisan gaya bahasa dalam Ogonshoto.
Naratif Ogonshota dikesani mempunyai kepuitisan rima bentuk puisi tradisional seperti petikan
berikut:
Dia tinggalkan Tatamanu.
Dia tinggalkan mayat itu.
Dia tinggalkan empat wanita berpakaian serba hitam.
Dia tinggalkan kesibukan beberapa orang petugas yang segera membawa mayat itu ke krematorium.
(Terjemahan Bahasa Inggeris)
She left Tatamanu.
She left the corpse.
She left the four women dressed in all black.
She left a number of busy workers who immediately brought the corpse to the crematorium.
1. Gaya Bahasa - Pengulangan berupa Anafora (kata pada awal baris puisi)
Dia tinggalkan................. (a)
Dia tinggalkan................. (a)
Dia tinggalkan................. (a)
Dia tinggalkan................. (a)
2. Gaya Bahasa - Pengulangan berupa Epifora (kata pada akhir baris puisi)
..................Tatamanu (a)
..................itu (a)
..................hitam (b)
..................krematorium (b)
Penulis sememangnya terbawa-bawa teknik ini dalam dunia penulisan cereka kerana beliau
juga pernah menulis puisi dan artikel mengenai puisi juga seperti berikut:
1. Kuala Lumpur - Gapena, KL
2. Kuntum Pertiwi I, II dan III - DBP
3. Tercipta dari Tanah - Media Intelek
4. Puisirama Merdeka - Pena, KL
5. Sinaran Permata - DBP
6. Puisi Bahasa Melayu -DBP.
Naratif Ogonshota dikesani mempunyai kepuitisan rima bentuk puisi tradisional seperti petikan
berikut:
Dia tinggalkan Tatamanu.
Dia tinggalkan mayat itu.
Dia tinggalkan empat wanita berpakaian serba hitam.
Dia tinggalkan kesibukan beberapa orang petugas yang segera membawa mayat itu ke krematorium.
(Terjemahan Bahasa Inggeris)
She left Tatamanu.
She left the corpse.
She left the four women dressed in all black.
She left a number of busy workers who immediately brought the corpse to the crematorium.
1. Gaya Bahasa - Pengulangan berupa Anafora (kata pada awal baris puisi)
Dia tinggalkan................
Dia tinggalkan................
Dia tinggalkan................
Dia tinggalkan................
2. Gaya Bahasa - Pengulangan berupa Epifora (kata pada akhir baris puisi)
..................Tatamanu
..................itu (a)
..................hitam (b)
..................kremator
Penulis sememangnya terbawa-bawa teknik ini dalam dunia penulisan cereka kerana beliau
juga pernah menulis puisi dan artikel mengenai puisi juga seperti berikut:
1. Kuala Lumpur - Gapena, KL
2. Kuntum Pertiwi I, II dan III - DBP
3. Tercipta dari Tanah - Media Intelek
4. Puisirama Merdeka - Pena, KL
5. Sinaran Permata - DBP
6. Puisi Bahasa Melayu -DBP.
tarikh capaian: 5 Julai 2010
No comments:
Post a Comment